Senin, 10 Oktober 2011

Mengadaptasi Organisasi pada Pasar Sekarang


Dalam suatu organisasi ada tujuan yang terartikulasi sekaligus mekanisme yang ditetapkan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi yang efektif dapat menciptakan dan memelihara pasar yang viable bagi produk dan jasanya. Sebaliknya organisasi yang tidak efektif akan gagal dalam penempatan diri pada pasar. Organisasi secara terus menerus harus memodifikasi dan memperbaiki mekanisme untuk mencapai tujuannya, dengan cara mengatur kembali struktur peran dan hubungan serta proses pengambilan keputusan dan pengendaliannya. Organisasi efisien menetapkan mekanisme yang dapat menunjang strategi pasarnya, 
sebaliknya organisasi yang tidak efisien akan terus mengalami kesulitan dalam hal mekanisme dan prosesnya.

Proses adaptasi organisasional
Tiga perspektif umum adaptasi organisasional, dikemukankan oleh Miles dan Snow, adalah seleksi alamiah, seleksi rasional dan pilihan stratejik (strategic choice).
Seleksi alamiah adalah merupakan proses penempatan diri(process of alignment) secara alamiah dimana karakteritik struktur organisasi yang kompatibel atau sesuai dengan lingkungan itulah organisasi yang akan bertahan dan menunjukkan kinerja yang baik.
Seleksi rasional adalah merupakan proses penempatan diri(process of alignment) secara rasional manajer memilih, mengadopsi dan meninggalkan struktur dan proses organisasi agar mendapat keseimbangan dengan lingkungan untuk tetap bertahan dan berkembang. Jika proses penempatan diri (process of alignment) secara seleksi alamiah atau seleksi rasional tidak tepat maka pendekatan pilihan stratejik (strategic choice)adalah merupakan alternative,dengan ciri-ciri:
1) Dominant coalition yaitu kelompok pengambilan keputusan dengan memiliki pengaruh yang terbesar (dominan)
2) Perceptions yaitu dominant coalition menciptakan lingkungan yang sesuai dengan organisasi,
3) Segmentation yaitu dominant coalition bertanggungjawab memilah lingkungan dan menentukan komponen-komponen tersebut sesuai dengan subunit organisasi
4) Scanning activities yaitu dominant coalition bertanggungjawab untuk melakukan pengamatan(surveillance) elemen lingkungan yang kritikal terhadap organisasidan dynamic constraints yaitu kendala strategi, struktur dan kinerja organisasi baik yang terdahulu maupun yang sedang berjalan berhadapan dengan keputusan yang diambil oleh dominant coalition
.
Keterkaitan teori manajemen terhadap strategi dan struktur organisasional
Untuk melihat keterkaitan antara teori manajemen dengan dapat dilihat evolusi masing-masing aspek secara terpisah kemudian dilihat keterkaitannya (linkages). Evolusi bentuk organisasi di identifikasi oleh Chandler didiri atas 3 tipe:

Tipe I adalah organisasi pada tahap awal dinama pemilik yang menjalankan pengelolaan secara langsung (ownermanaged)disebut juga dengan intrepreneur-administrator.
Secara tipologi strategi organisasi Tipe I cendrung sebagaidefenders atau reactors;
Tipe II adalah organisasi yang sudah menggunakan tenaga adminsitrasi yang professional, dengan ciri terjadinya rasionalisasi pembagian kerja antar divisi (functionally structured and centrally controlled). Secara tipologistrategi organisasi, tipe II ini tergolong“pure defenders,
Tipe III adalah organisasi yang mengaitkan strategi dengan stukturnya, di Amerika pada duapuluhan dan tigapuluhan seperti General Motor dan Sears, melakukanterobosan dengan merubah organisasinya menjadi federal terdesentralisasi yang kemudian diikuti oleh banyak lainnya hingga sekarang. Secara tipologi strategi, tipe III tergolong dengan prospectors. Sedangkan kombinasi Tipe II dan Tipe III atau bentuk transisi dikenal juga sebagai hybrid biasanya menggunakan strategi analyzers.
Evolusi teori manajemen diawali oleh traditional model, berubah menjadi human relation model dan terakhir menjadi human resources model. Traditional model menetapkan bahwa kemampuan untuk pengambilan keputusan efektif secara sempit didistribusikan dalam organisasi. Kontrol dilakukan secaraunilateral dari pimpinan puncak organisasi. Berdasarkanframework dari Chandler, organisasi Tipe I sesuai dengan model tradisional. Human relation model adalah model tradisional ditekankan pada universalitas kebutuhan sosial akan kepemilikan(belonging) dan akan hasrat untuk dikenal (recognition). Model ini sesuai dengan organisasi Tipe II. Sedangkan dikaitkan dengan tipologi strategi, model tradition human relation termasukDefenders dan ReactorsHuman resources model (Tipe III) bahwa kapasitas pengambilan keputusan dilakukan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dibagi kebanyak bagian, strateginya diasosiasikan dengan Analyzers dan Prospectors

0 komentar:

Posting Komentar

monggo komentarnyo :D