Minggu, 12 Desember 2010

Tuhan

Sering ku melanggar perintah-Mu. Sering pula Kau menegurku dengan hal-hal yang kecil. Mengakui salahku, dan mengakui semua kelakuan buruk yang telah ku perbuat. Tuhan, dunia ini begitu menggoda, banyak hal yang ingin kucapai. Otak penuh dengan hal dunia, hingga jalan yang sangat Kau benci pun ku lalui. Salah ? iya, aku mengetahuinya. Tapi aku manusia yang tak pernah sempurna. Mencoba menyempurnakan perintah wajib-Mu. Namun, sungguh rumit tuk menjauhkan larangan-Mu. Satu hal yang berhasil ku hilangkan, sifat sombong. Terimakasih Engkau telah menurunkan ku di dunia melalui kedua orangtua ku yang masih tau agama. Perlahan dan bertahap diri ini kan berubah. Beri jalan yang indah menuju surga-Mu ya Rabb. Amin. Aku cinta Engkau Tuhanku, Allah :')

Selasa, 07 Desember 2010

=')

Hidup itu aneh. Hidup dalam kefatamorganaan tak dapat membuat diri menuju ke hal yang di ingin. Bimbang sering terjadi, kebingungan, ragu dan sebagainya. Tuhan telah menentukan semuanya, namun diri ini hanyalah manusia yang dapat melanggar apa yang telah menjadi syarat Tuhan untuk menuju kehidupan yang sesungguhnya. Hanya dapat berbuat dosa, tanpa pernah mensyukuri nikmat dari -Nya. Tapi, sesungguhnya manusia sangat mencintai Dia =')

Kamis, 02 Desember 2010

k

kebodohan melandaku
lagi-lagi tak dapat menjalankan otak ketika seseorang menyentuh dewa cinta pada hati ini
mengabaikan rasa dan menabrak nafsu
feel seketika diabaikan
darah mengikat sebuah nama berharap nama itu kan terikat di hemoglobin tuk selamanya
kenyataan yg ada pun dihempas
tangan-tangan gemulai dewa cinta tak dapat menepis ia untuk keluar dari hati ini
kebodohan mulai melanda. terjebak dalam suatu racun dunia. yaitu cinta
otak mengerti kebohongan itu. Tapi, hati tetap menghilangkan kebohongan itu
waktu terus berjalan. kebohongan semakin terasa
diam diam diam ! Tak berkutik secuil pun namun mengetahui kebohongan itu
kepercayaan tak pernah ada. Hilang !
Berusaha melepas nama itu dari hemoglobin yang suci ini !
Otak berusaha menghapus.
Berusaha mehilangkan document tentangnya
namun dewa cinta menahan nama itu !
Seketika diri ini bertabrakan !
diri pun penuh darah
air mata menghias pipi
bibir terkatup tak dapat tersenyum sedikit pun
darah semakin bercucuran
perih pun terasa
Oh Tuhan ! aku terjebak ! terjebak dalam fatamorgana-Mu !
Terjebak dalam ketidaknyataan-Mu